Siswa yang Memiliki Kesulitan Belajar (Bagian I)

 Kesulitan belajar adalah kondisi kompleks yang dapat mempengaruhi individu dalam berbagai aspek kehidupannya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar meliputi faktor genetik, lingkungan, kesehatan, dan faktor psikologis. Contohnya, disleksia merupakan kesulitan belajar yang umum terjadi, di mana individu mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami kata-kata. Disgrafia adalah kesulitan menulis, sedangkan diskalkulia adalah kesulitan dalam memahami dan menggunakan konsep matematika.

Gambar ilustrasi Siswa yang Memiliki Kesulitan Belajar 

    Kesulitan belajar dapat mempengaruhi perkembangan akademis seseorang, serta dapat berdampak pada tingkat kepercayaan diri dan motivasi belajar. Individu yang mengalami kesulitan belajar mungkin merasa frustasi, cemas, atau kurang percaya diri dalam lingkungan belajar. Hal ini dapat berdampak pada kinerja akademis mereka dan juga pada kesejahteraan emosional.

Namun, apa yang dimaksud kesulitan belajar? 

    Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang dirasakan oleh seorang siswa yang telah terhambat proses belajarnya sehingga hasil belajarnya tidak maksimal ataupun tidak sesuai dengan harapannya (Ghufron, 2015, pp. 91–92)
    Menurut Mulyadi yang dikutip pada jurnal yang berjudul “Kesulitan Belajar” mengemukakan bahwa, kesulitan belajar memiliki artian yang luas. Sehingga Kesulitan belajar meliputi learning disorder, learning disabilities, learning disfungsion, under achiever, dan slow learner. Dari masing-masing istilah tersebut memiliki definisi sebagai berikut : 

Learning Disorder (Ketergangguan Belajar) 
    Learning disorder merupakan suatu kondisi proses belajar peserta didik terganggu karena munculnya respon yang bertentangan. Seharusnya, orang yang memiliki adanya gangguan belajar. prestasi belajarnya tidak akan terganggu, namun adanya gangguan saat proses belajar tersebut berlangsung. Sehingga, hasil belajar dari peserta didik akan tidak sesuai atau cenderung rendah, dari potensi yang dimiliki peserta didik tersebut.

Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
    Learning disabilities merupakan ketidakmampuan peserta didik  yang ditunjukkan melalui gejala yang mengacu  dirinya tidak mampu belajar, sehingga hasil belajarnya di bawah potensi intelektualnya.

Learning Disfunction (Ketidakfungsian Belajar)
    Learning disfunction merupakan gejala peserta didik yang menunjukan dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya, peserta didik tersebut  tidak menunjukkan dedikasi subnormalitas mental, gangguan alat indra, maupun gangguan psikologis lainnya. 

Under Achiever ( Pencapaian Rendah)
    Under Achiever  memiliki definisi murid-murid yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, akan tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. 

Slow Learner ( Lambat Belajar)
    Slow learner  merupakan kondisi seorang murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Ciri- Ciri Kesulitan Belajar 

Peserta didik yang memiliki kesulitan belajar memiliki ciri- ciri sebagai berikut : 
  1. Usaha yang dilakukan siswa tidak seimbang dengan hasil belajar siswa.
  2. Nilai yang didapat siswa dibawah rata-rata 
  3. Menampakkan gejala emosi yang kurang baik atau wajar dalam menghadapi situasi.
  4. Melaksanakan atau mengerjakan tugas belajar tidak maksimal, contohnya suka terlambat menyelesaikan, dan tertinggal.
  5. Menunjukkan sikap kurang wajar ( acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dan sikap negatif lainnya).
  6. Menunjukkan perilaku perilaku yang tidak baik atau tidak terpuji. Contohnya : membolos, tidak mau mengerjakan pr, dan datang terlambat.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Belajar 

    Menurut Ismail (2016: 36) yang dikutip di dalam buku “Teori Belajar dan Pembelajaran”, mengemukakan bahwa faktor- faktor kesulitan belajar yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar pada siswa yaitu adanya faktor internal yang meliputi intelektual, kecerdasan, bakat, minat, motivasi, dan keadaan fisik. Sedangkan, faktor eksternalnya meliputi kondisi sosial siswa, ekonomi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehingga, siswa dapat dikatakan kesulitan belajar apabila. diagnosis siswa memiliki kriteria berikut : 
  1. Para siswa hendaknya memiliki kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara maksimal.
  2. Memiliki kemampuan yang berbeda, yaitu kemampuan, kecerdasan, bakat, minat , dan latar belakang lingkungan siswa masing-masing.
  3. Perlunya memberikan kesempatan sistem pengajaran siswa di sekolah yang  sesuai untuk kemajuannya.
  4. Perlunya tindakan guru yang lebih intensif dalam menangani siswa dengan menambah pengetahuan. 

To be Continued........

Refrensi : 

Cahyono, H. (2019). FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA MIN JANTI. Jurnal Dimensi Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 1. https://doi.org/10.24269/dpp.v7i1.1636

Fatah, Moh., Suud, F. M., & Chaer, Moh. T. (2021). JENIS-JENIS KESULITAN  BELAJAR DAN FAKTOR PENYEBABNYA  SEBUAH KAJIAN KOMPEREHENSIF PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH TEGAL. Psycho Idea, 19(1), 89. https://doi.org/10.30595/psychoidea.v19i1.6026

Ghufron, M. N., & Rini Risnawita. (2015). Kesulitan Belajar Pada Anak: Identifikasi Faktor yang Berperan. 3(2), 297–310.

Maskun, & Rachmedita, V. (2018). Teori Belajar dan Pembelajaran. Graha Ilmu.

Komentar