Model Pembelajaran : Cooperatif Learning ( Think-Pair-Share)

 Think-Pair-Share adalah model pembelajaran kooperatif yang sederhana namun efektif. Model ini mendorong siswa untuk berpikir secara mandiri, berdiskusi dengan teman sebangku, dan kemudian berbagi ide dengan kelas.

         Sumber : https://i.pinimg.com/originals.jpg


Langkah-langkah Think-Pair-Share:

  1. Think (Berpikir): Guru mengajukan pertanyaan atau memberikan tugas kepada siswa. Siswa diberikan waktu untuk berpikir secara individual tentang pertanyaan atau tugas tersebut.
  2. Pair (Berpasangan): Siswa berpasangan dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan jawaban atau ide mereka. Mereka saling berbagi pendapat dan memberikan masukan.
  3. Share (Berbagi): Setelah berdiskusi, beberapa pasangan dipilih secara acak untuk berbagi hasil diskusi mereka dengan seluruh kelas.


Tujuan Think-Pair-Share:

  1. Meningkatkan partisipasi siswa: Setiap siswa memiliki kesempatan untuk berpikir dan berbagi ide.
  2. Memperdalam pemahaman: Melalui diskusi dengan teman, siswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang suatu konsep.
  3. Mengembangkan keterampilan komunikasi: Siswa berlatih menyampaikan ide dengan jelas dan efektif.
  4. Menumbuhkan rasa percaya diri: Siswa merasa lebih percaya diri untuk berbagi pendapat di depan kelas.

Kelebihan Think-Pair-Share:

  1. Sederhana dan mudah diterapkan: Model ini tidak memerlukan persiapan yang rumit.
  2. Fleksibel: Dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran dan topik.
  3. Meningkatkan interaksi siswa: Siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
  4. Membantu siswa yang pemalu: Siswa memiliki kesempatan untuk berlatih berbicara di depan kelompok kecil sebelum presentasi di depan kelas.

Kekurangan Think-Pair-Share:

  1. Waktu yang dibutuhkan: Meskipun sederhana, model ini tetap membutuhkan waktu untuk setiap langkahnya.
  2. Ketergantungan pada kemampuan siswa: Keberhasilan model ini sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan berdiskusi.

Contoh Penerapan Think-Pair-Share:

  • Matematika: Guru memberikan soal cerita, siswa berpikir individu, berdiskusi dengan teman, dan kemudian mempresentasikan cara penyelesaiannya di depan kelas.
  • Bahasa Indonesia: Guru mengajukan pertanyaan tentang sebuah teks bacaan, siswa berpikir individu, berdiskusi dengan teman, dan kemudian berbagi pendapat tentang pertanyaan tersebut.

Referensi:

Kagan, S. (1994). Cooperative learning resources for teachers. San Clemente, CA: Kagan Cooperative Learning.

Komentar