Pentingnya Sumber Agama yang Autentik


Nama :Waritsa Mudhawamah 

Kelas : 1F / PGSD 

Matkul : Pendidikan Agama


    

Pentingnya Sumber Agama yang Autentik

    Lafazh Masasir al-Ahkam. merupakan terjemahan dari kata-kata "Sumber Hukum islam", kata-kata tersbut tidak ditemukan dalam kitab-kitab hukum Islam yang ditulis oleh ulama-ulama fikih dan ushul fikih klasik. Masadir al-Ahkam adalah dalil-dalil hukum syara yang diambil (diistimbatkan) daripadanya untuk menemukan hukum Al-Qur'an dan hadits yang merupakan pedoman umat Islam dengan berbagai petunjuk agar umat manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini. Pentingnya sumber agama yang terpecaya, agar terhindar dari penyampaian berita-berita hoax dan  informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.


Sumber Ajaran Islam : 

Al Qur'an

Al-Qur’an secara bahasa ( Lughawi ) merupakan bentuk kata yang muradif dengan kata Al-Qira’ah, yaitu bentuk masdar dari fi’il madhi “ Qara’a “ yang    berarti    bacaan. Arti  Qara’a  lainnya  ialah  mengumpulkan  atau menghimpun,  menghimpun  huruf  dan  kata-kata  dalamsuatu  ucapan  yang tersusun rapih. Sedangkan arti Qara’a dalam arti masdar (infinitif) seperti diatas, di jelas kan dalam firman Alloh SWT Q.S Al-Qiyamah ayat 17-18.

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ - ١٧

 

Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.

 

75:18

فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ - ١٨

 

Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.



Sedangkan secara istilah Al-Qur'an di definisikan sebagai berikut : 






Sebuah kitab atau mushaf bisa dikatakan sebagai Al-quran apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 


  1. Merupakan kumpulan-kumpulan firman Allah yang diformulasikan oleh Allah SWT sendiri baik makna maupun teks.
  2. Berlafazh Bahasa Arab, hal tersebut merupakan pembeda antara al-Qur'an dan terjemahannya.
  3. Mengandung mukjizat.
  4. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
  5. Tertulis di dalam Mushaf.
  6. Ditransmisikan  secara  mutawatir. Mutawatir  adalah  diriwayatkan  dari orang  banyak  kepada  orang  yang  banyak  pula  dan  seterusnya,  sehingga tidak    dimungkinkan    terjadinya    kebohongan,    pemalsuan,    ataupun kesalahan dalam transmisi
  7. Dianggap sebagai Ibadah bagi yang membacanya, artinya pembacaan Al-Qur’an yang berbahasa Arab tersebut mempunyai nilai Ta’abudi (Ibadah), walaupun tidak memahami isi kandunganya.

  8. Dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.Susunan surat   dan   ayat   Al-Qur’an  didasarkan  pada  Tauqifi  (ketetapan  dan petunjuk dari Nabi SAW langsung) yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri  dengan  surat  An-Nas.  Sehingga  susunan  selain  ini,  dianggap sebagai tafsir Al-Qur’an bukan Al-Qur’an itu sendiri. Seperti Susunan Al-Qur’an yang didasarkan pada kronologi turunya Al-Qur’an, tidak diangap sebagai Al-Qur’an, tetapi tafsir Al-Qur’an.
Dari sudut isi atau substansinya, fungsi al-Qur’ān sebagai berikut :
  1. Al-Ḥudā  (petunjuk). Dalam  al-Qur’ān terdapat tiga kategori tentang posisi al-Qur’ān sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi   manusia   secara   umum.   Allah   swt berfirman,  “BulanRamadhan   adalah   bulan   diturunkannya   al-Qur’ān   yang berfungsi   sebagai   petunjuk   bagi   manusia   dan   penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu...” (QS. al-Baqarah [2]: 185). Kedua, al-Qur’ān   adalah   petunjuk   bagi   orang-orang   yang bertakwa. Allah swt berfirman, “Kitab Al-Qur’ān ini tidak adakeraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”(QS. al-Baqarah [2]: 2) dan juga dijelaskan dalam Surat Ali Imran   [3]   ayat   138.  Ketiga,  petunjuk   bagi   orang-orangberiman. Allah swt berfirman:  “...katakanlah:   ‘al-Qur’ān   itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang   beriman...”(QS. Fuṣḥṣḥilat [41]: 44) dan juga disebutkan dalam Surat Yunus[10] ayat 57.
  2. .Al-Furqān  (pemisah). Dalam  al-Qur’ān dikatakan bahwa ia adalah ugeran untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benardengan yang salah. Allah swtberfirman,  “Bulan Ramadhanadalah bulan diturunkannya  al-Qur’ān yang berfungsi sebgai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)...”(QS. al-Baqarah [2]: 185)
  3. .Al-Syifā (obat). Dalam al-Qur’ān dikatakan bahwa ia berfungsisebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud di sini adalah penyakit psikologis).Allah swt berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu   pelajaran   dari   Tuhanmu   dan   penyembah   bagipenyakit-penyakit  (yang  berada)  dalam  dada...”  (QS. Yunus[10]: 57)
  4. .Al-Mau’iẓhah  (nasihat). Dalam  al-Qur’ān dikatakan bahwa iaberfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang bertakwa. Allahswt berfirman, “al-Qur’ān ini adalah penerangan bagi seluruhmanusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yangbertakwa.” (QS. Ali Imran [3]: 138)4Demikian   fungsi  al-Qur’ān   yang   diambil   dari   nama-namanya yang difimankan Allah swt dalam al-Qur’ān.

Hadits atau Sunnah 

    Hadis atau sunnah sempunyai dua kedudukan  yang tinggi sebagai hukum dan ajaran islam. Dua kedudukan itu, antara lain: Hadis sebagai sumber kedua hukum Islam setelah  Al-Qur’an  dan  hadis  mempunyai  fungsi  sebagai  penjelas  keglobalan  dan keumuman ayat Al-Qur'an dengan dalil yang jelas dan terinci.

    Fungsi hadis sebagai sumber hukum Islam terhadap al-Qur'an tidak terlepas dari tiga hal, yaitu sebagai berikut:
a.Hadis menjelaskan sesuatu yang telah dijelaskan dalam ayat al-Qur'an,
b.Hadis menjelaskan ayat yang bersifat global dan umum (tidak spesifik).
c.Hadis   menjelaskan   sesuatuyang   belum   atau   tidak   ada   ketentuan   dan penjelasannya dalam al-Qur'an.


    Bentuk-bentuk hadits dibagi menjadi empat yaitu : 
  1. Hadits Qauli (Perkataan) 
        Hadits qauli merupakan perkataan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW berisi tuntutan dan petunjuk dari suatu peristiwa yang berkaitan dengan aspek  akidah,  syariat,  dan  akhlak .Ucapan  Nabi  Muhammad  SAW.  di dengar oleh para sahabat dan disampaikan kepada orang lain. Contohnya: Hadis yang diriwatkan  Imam  Bukhari  tentang  amalan  yang  bergantung  pada  niat  yang berasal dari perkataan Nabi Muhammad SAW."Segala amalan itu mengikuti niat (orang yang meniatkan)." (HR. Bukhari dan Muslim).

    2.  Hadits Fi'li (perbuatan)

    Hadits  fi’li  merupakan  segala  perbuatan  yang  disandarkan  kepada Rasulullah SAW yang berisi tentang perbuatan Nabi Muhammad SAW menjadi panutan perilaku untuk para sahabat, dan menjadi keharusan untuk umat islam untuk  mengikutinya.Perbuatan  Nabi  Muhammad  SAW.  dilihat  oleh  para sahabat  dan  disampaikan  kepada  orang  lain.  Contohnya:  Tata  cara  haji  yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW.“Ambillah dariku cara-cara mengerjakan haji.” (HR. Muslim dari Jabir
    
    3. Hadits Taqrir (ketetapan)

    Hadits  taqrir  adalah  ketetapan Nabi  Muhammad  SAW  terhadap  apa yang  dilakukan  oleh  para  sahabat.  Rasulullah  membiarkan  sesuatu  yang dilakukan    oleh    para    sahabat    tanpa    memberikan    penegasan    apakah membenarkan  atau  mempermasalahkannya.Contohnya :  Nabi  membenarkan ijtihad  para  sahabat mengenai  urusan  mereka  bersembahyang  ashar  di  Bani Quraidhah, Nabi bersabda:"Jangan seseorang kamu melakukan shalat, melainkan di Bani Quraidhah."

    4. Hadits Ahwali

    Hadits ahwali merupakan hadits yang menyangkut sifat-sifat dan kepribadian serta keadaan fisik Nabi Muhammad SAW. Contohnya : Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Annas bin Malik tentang sifat Nabi yang diriwayatkan Muttafaqun Ilaih.
    

Ada banyak kitab Sunnah atau Hadits yang menjadi rujukan utama dalam penggalian hukum islam. Setidaknya ada 12 kitab yang paling populer diantaranya : 

  1. Sahih Al-Bukhari, Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Bukhari, dikenal juga dengan Al-jami Al-Musnad As-Sahih Al-Mukhtasar.
  2. Sahih Al-Muslim, Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Muslim. Hadits dalam kitab ini disusun berdasarkan sistematika fikih yang topiknya sama dengan Sahih Al-Bukhari. Menurut   mausuah   Hadits   Syarif,   bahwa   Sahih   Muslim memuat 57 tema (kitab) dengan 7748 koleksi Hadits di dalamnya. Kitab ini  merupakan  hasil  seleksi  Imam  Muslim  dari  300.000  Hadits  yang dihafal Imam Muslim.
  3. Sunan Abu Dawud, Kitab   Hadits   ini   disusun   oleh   Imam   Abu   Dawud.   Menurut mausuah  Hadits  Syarif,  Sunan  Abi  Dawud  memuat  42  tema  (kitab) dengan  5276  koleksi  Hadits  di  dalamnya,  4.800  hadis  di  antaranya merupakan  Hadits  hukum. 
  4. Sunan at-Tirmiziy, Kitab ini juga dikenal dengan Nama Jami’ At-Tirmizi.  Kitab  ini disusun oleh Abu Isa  Muhammad At-Tirmizi. Menurut mausuah Hadits Syarif,  bahwa  Sunan  At-Tirmiziy  memuat  46  tema  (kitab)  dengan  4415 koleksi  Hadits  di  dalamnya.
  5. Sunan an-Nasaiy, Kitab  ini  disusun  oleh  Imam  An-Nasai.  Kitab  Hadits  ini  juga dikenal  dengan  nama  Sunan  Al-Mujtaba  dan  Sunan  As-Sugra  yang merupakan hasil seleksi dari Hadits yang terdapat dalam kitab As-Sunan Al-Kubra  karya  Imam  An-Nasai  sebelumnya.  Menurut  Mausuah  Hadits Syarif,  Sunan  An-Nasaiy  memuat  52  tema  (kitab)  dengan  5776  koleksi Hadits di dalamnya.
  6. Sunan Ibn Majah, Kitab hadis ini adalah karya Abu Abdullah bin Yazid Al-Qazwaini yang  dikenal  dengan  Ibn  Majah  (209  H/825 M-273  H/887  M). Kitab  ini disusun  oleh  Imam  Ibn  Majah.  Menurut  Mausuah  Hadits  Syarif,  Sunan Ibn  Majah  memuat  38  tema  (kitab)  dengan  4485  koleksi  Hadits  di dalamnya.Kitab  Sunan  ini  adalah  kitab  Sunan  yang  ke-6,  sebagaimana yang  dinyatakan  oleh  Abu  Al-Fadl  Ibn  Tahir  Al-Maqdisi.


Refrensi.
 academia.eduAL-FATWA,"SUMBER POKOK AJARAN ISLAM" . 

Annur Rizkia Amanda, Ansadatina Hidayah Laila, Herriyani Novi ,https://maryamsejahtera.com/, Haddis Sebagai Ajaran dan Sumber Hukum Islam (2023). 

Listiani,Ida https://vicon.uin-suka.ac.id/ Pengertian dan Sumber Ajaran Islam (2018) 

Muslih, H 2014 https://journal.stiba.ac.id/ 'Al-Quran Sebagai Sumber Ajaran Islam Yang Pertama', Bandung: Institute Technology Bandung.




-
Qur’an di definisikan sebagai berikut:
َ
ل
َ
ك
َ
و
ُ
ه
ُ
ن
َ
ا
ْ
ر
ُ
ق
ْ
ل
َ
ا
َ
م
َّ
ل
َ
س
َ
و
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
ع
ِ
الله
ى
ل
ص
ي
ِ
بِ
َّ
ن
ل
ا
ي
َ
ل
َ
ع
ُ
ل
َّ
ز
َ
ن
ُ
لم
ْ
ا
ُ
ز
ِ
ج
ْ
ع
ُ
لم
ْ
ا
ِ
ي
ِ
ب
َ
ر
َ
ع
ل
ْ
ا
ِ
ظ
ْ
ف
َّ
ل
ل
با
ِ
ِ
الله
ُ
م
ل
ْ
ا
ِ
ة
َ
ر
ْ
و
ُ
س
ِ
ب
ُ
ء
ْ
و
ُ
د
ْ
ب
َ
لم
ْ
ا
ِ
ه
ِ
ت
َ
و
َ
ل
ِ
ت
ِ
ب
ُ
د
َّ
ب
َ
ع
َ
ت
ُ
لم
ْ
ا
ِ
ر
ُ
ت
ا
َ
و
َّ
ت
ل
ِ
با
ُ
ه
ْ
ن
َ
ع
ُ
ل
ْ
و
ُ
ق
ْ
ن
َ
لم
ْ
ا
ِ
ف
ِ
ح
ا
َ
ص
َ
لم
ْ
ا
ِ
فِ
ُ
ب
ْ
و
ُ
ت
ْ
ك
َ
م
ْ
ل
َ
ا
ِ
ة
َ
ِ
تِ
ا
َ
ف
ِ
ب
ُ
م
َ
ت
َ
ت
ْ
خ
ُ
لم
ْ
ا
ِ
س
ا
َّ
ن
ل
ا
ِ
ة
َ
ر
ْ
و
ُ
س
Al
-
Qur’an adalah
Firman Allo
a
h
yang berlafal bahasa Arab yang
mengandung mukjizat diturunkan kepada Nabi saw yang tertulis di dalam
mushaf, yang ditransmisikan secara mutawatir, dianggap sebagai ibadah bagi
yang membacanya, dan dimulai d
ari surat al
-
fatihah dan ditutup dengan surat
an
-
Nas.

Komentar