Sumber : https://fatkhan.web.id/-jigsaw.jpg
Jigsaw adalah salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang populer. Konsepnya didasarkan pada analogi menyusun puzzle, di mana siswa secara kolektif mengintegrasikan potongan-potongan informasi yang berbeda untuk mencapai pemahaman yang menyeluruh.
Karakteristik Utama Jigsaw:
- Kelompok Ahli: Siswa dibagi menjadi kelompok kecil (4-6 orang) yang heterogen. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas bagian materi yang berbeda.
- Pertukaran Informasi: Setelah mempelajari bagian materinya masing-masing, siswa bergabung dengan kelompok ahli yang berisi siswa lain yang mempelajari bagian yang sama.
- Penyampaian Kembali: Setelah diskusi di kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan materi yang telah dipelajarinya kepada anggota kelompok lainnya.
- Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa secara individu maupun kelompok.
Tujuan Pembelajaran Jigsaw:
- Meningkatkan pemahaman konsep: Dengan mempelajari bagian materi yang berbeda dan saling berbagi informasi, siswa mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
- Meningkatkan keterampilan sosial: Siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai perbedaan pendapat.
- Meningkatkan motivasi belajar: Siswa lebih termotivasi karena merasa bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis: Siswa diajak untuk menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi.
Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw:
- Presentasi Guru: Guru menyampaikan materi secara keseluruhan.
- Pembentukan Kelompok Ahli: Siswa dibagi menjadi kelompok ahli berdasarkan bagian materi yang akan dipelajari.
- Diskusi Kelompok Ahli: Setiap kelompok ahli mendiskusikan bagian materi yang telah ditentukan.
- Kembali ke Kelompok Asal: Siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan materi yang telah dipelajarinya kepada anggota kelompok lainnya.
- Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa.
Kelebihan Model Jigsaw:
- Meningkatkan keterlibatan siswa: Setiap siswa memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran.
- Memperkuat pemahaman konsep: Siswa dapat melihat hubungan antar bagian materi.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi: Siswa berlatih menyampaikan informasi kepada orang lain.
- Membangun kerjasama: Siswa belajar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kekurangan Model Jigsaw:
- Membutuhkan waktu persiapan yang cukup: Guru perlu menyiapkan materi yang terstruktur dan jelas.
- Membutuhkan pengelolaan kelas yang baik: Guru harus memastikan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Contoh Penerapan Jigsaw:
- Ilmu Pengetahuan Alam: Siswa dibagi menjadi kelompok ahli untuk mempelajari bagian-bagian dari suatu ekosistem (produsen, konsumen, pengurai).
- Bahasa Indonesia: Siswa dibagi menjadi kelompok ahli untuk mempelajari unsur-unsur intrinsik novel.
Referensi:
Aronson, E., & Patnoe, R. (1993). The jigsaw classroom: Building cooperation in the classroom. Longman.
Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning: Theory, research, and practice. Allyn & Bacon.
Komentar
Posting Komentar